PERMASALAHAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI DALAM KURIKULUM 2013

PERMASALAHAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI DALAM KURIKULUM 2013

Teguh Dwi Imanda
Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang

ABSTRAK : Pembelajaran geografi mengalami berbagai masalah seiring pemberlakuan kurikulum 2013. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain 1) materi geografi dalam pembelajaran yang terlalu luas dan tidak runtut sehingga membuat bingung pendidik maupun peserta didik, 2) tidak adanya evaluasi yang dilakukan pada KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sebagai kurikulum sebelumnya, 3) kurangnya pelatihan penyesuaian terhadap kurikulum 2013 yang didapatkan guru geografi, dan 4) pembelajaran geografi yang terlalu berfokus pada materi dan teori. Kelemahan-kelemahan ini dikhawatirkan akan membuat kualitas pengajaran geografi semakin menurun. Untuk itu perlu adanya solusi yang baik sehingga pembelajaran geografi dapat berlangsung lancar dan tidak membebani pendidik maupun peserta didik.

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang diterapkan oleh pemerintah untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun (Anonim: 2014). Dalam kurikulum 2013 memiliki tiga aspek penilaian utama yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, serta aspek sikap dan perilaku. Meskipun sudah diberlakukan, kurikulum 2013 masih menjadi pro dan kontra dalam masyarakat. Sebagian menilai pemerintah terlalu terburu-buru dalam penerapan kurikulum 2013 sehingga banyak aspek yang masih belum siap dalam penerapan kurikulum baru ini, sementara sebagian lagi menilai kurikulum ini sudah baik karena disesuaikan dengan perkembangan dunia saat ini. Permasalahan lain adalah pada metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sebagian guru menilai metode pembelajaran kurikulum 2013 kurang sesuai dengan mata pelajaran yang mereka ajarkan. Hal ini dialami salah satunya oleh guru mata pelajaran geografi, dalam kurikulum 2013 murid atau peserta didik merupakan pusat dari kegiatan belajar mengajar berbeda dengan kurikulum sebelumnya yaitu guru yang masih merupakan pusat kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut menjadi permasalahan bagi guru geografi karena pendalaman materi pembelajaran dalam mata pelajaran geografi harus juga melalui guru dan tidak hanya dilakukan sendiri oleh murid. Masih banyak masalah lain yang ditimbulkan dari pemberlakuan kurikulum 2013 terhadap guru atau pendidik terutama guru geografi. Oleh karena itu dalam penulisan artikel ini penulis akan membahas tentang permasalahan pembelajaran geografi dalam penerapan kurikulum 2013.

PEMBAHASAN
            Pelaksanaan kurikulum 2013 yang baru saja diterapkan menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memang masih belum bisa optimal, banyak permasalahan dari segi teknis pelaksanaan maupun dari segi pendidik dalam pemberlakuan kurikulum baru ini. Menurut Kompas (2013), kelemahan yang timbul akbat pemberlakuan kurikulum 2013 diantaranya adalah banyak guru yang beranggapan bahwa dengan kurikulum terbaru ini guru tidak perlu menjelaskan materinya. Padahal kita tahu bahwa belajar matematika, fisika, geografi dll. tidak cukup hanya membaca saja. Peran guru sebagai fasilitator tetap dibutuhkan, terlebih dalam hal memotivasi siswa untuk aktif belajar. Anggapan seperti ini tentunya tidaklah baik bagi kelangsungan pembelajaran apalagi dalam kurikulum 2013 materi yang diberikan lebih luas dan banyak.
Guru geografi yang mempunyai materi ajar yang begitu luas tentunya memiliki banyak masalah dalam pemberlakuan kurikulum ini, apalagi dalam kurikulum 2013 materi geografi yang diberikan kepada peserta didik tidaklah runtut sesuai tahap berpikir siswa. Materi yang dalam KTSP diberikan pada kelas XII, pada kurikulum 2013 diberikan pada kelas X tanpa mempertimbangkan kesulitan materi dan tahap berpikir pada siswa. Salah satu kelemahan lain dari kurikulum 2013 adalah ditetapkan tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP (Kompasiana: 2013). Maka dari itu seperti terjadi miss comunication pada materi kurikulum 2013 yang berbeda dan lebih luas dari pada KTSP. Permasalahan juga terjadi bagi pengajar geografi salah satunya adalah tidak semua guru geografi merupakan guru yang bisa kreatif seperti yang dituntut oleh kurikulum 2013, hal ini dikarenakan kurang adanya pelatihan yang diberikan pemerintah kepada guru geografi. Permasalahan lain yang masih sama saja terjadi pada kurikulum yang lalu ataupun kurikulum sekarang adalah pembelajaran geografi yang hanya berfokus pada materi dan teori semata, hal tersebut tentunya merugikan peserta didik dan juga pendidik. Bagi pendidik hal ini merugikan karena siswa atau peserta didik akan cepat merasa bosan dengan materi pembelajaran yang hanya teori dan materi tanpa adanya praktek lapangan. Sementara bagi peserta didik, pemahaman mereka akan geografi akan terbatas karena pembelajaran masih cenderung berpusat pada materi, teoritis dan abstrak, berfokus di kelas dengan prosedur ketat, penggunaan  media yang kurang, dan penilaian dengan norma (Handoyo: 2013).
Permasalahan-permasalahan ini dikhawatirkan justru akan membuat kualitas pembelajaran gografi dan pemahaman murid terhadap mata pelajaran ini akan menjadi semakin rendah. Pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan mereka agar kelemahan-kelemahan dalam aplikasi kurikulum ini terutama pada mata pelajaran geografi dapat teratasi. Penulis juga turut serta memaparkan solusi agar pembelajaran geografi dapat terlaksana dengan baik meskipun menggunakan kurikulum baru. Berikut solusi yang penulis paparkan.
1)        Guru geografi dilibatkan secara langsung dalam pengembangan kurikulum 2013
Perlu adanya evaluasi yang dilakukan terhadap satu tahun berjalannya kurikulum ini. Kesalahan pemerintah dalam pembuatan kurikulum yang tidak melibatkan oknum guru setiap mata pelajaran sebagai objek penting dalam pelaksanaan kurikulum hendaknya dijadikan pelajaran. Keterlibatan guru geografi dalam pengembangan kurikulum ini penting karena dengan terlibatnya guru maka permasalahan yang ada adalah berdasarkan permasalahan lapangan yang sebenarnya dan juga guru geografi dapat memberikan solusi tentang pembelajaran geografi yang semestinya dilakukan. Pemerintah juga dapat mengetahui relevan atau tidaknya progam yang mereka buat, karena jika para guru tidak dilibatkan akan menimbulkan masalah seperti sekarang ini yaitu guru yang merasa kurang mampu dalam pelaksanaan kurikulum ini.
2)        Perlu adanya evaluasi dari KTSP sebagai kurikulum sebelumnya
Pemberlakuan kurikulum yang seolah bersifat memaksa memang menjadi salah satu kendala dari kurikulum 2013 ini. Banyak pihak yang menilai kurikulum ini belum siap diberlakukan karena tidak adanya evaluasi dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP yang sudah berlaku selama enam tahun di kancah pendidikan nasional. Tidak adanya evaluasi ini berdampak banyak bagi kelemahan kurikulum ini termasuk juga berdampak bagi pembelajaran geografi yang mengalami kendala dalam penyesuaian dengan kurikulum 2013. Oleh karena itu, hendaknya dalam pengembangan kurikulum 2013 ini bisa menyesuaikan dengan hasil evaluasi dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP.
3)        Penyesuaian materi geografi dalam kurikulum 2013
Seperti yang diketahui bahwa materi geografi yang diajarkan di SMA tidaklah runtut sesuai tahap berpikir siswa dan terlalu luas. Hal ini selain membingungkan guru geografi sebagai pengajar juga membebani siswa dalam proses belajar. Memang hal ini saling terkait dengan tidak adanya evaluasi dari KTSP, sehingga terlihat seperti kurang bagusnya dalam penyusunan materi yang harus diajarkan kepada siswa.
4)        Lebih mengintensifkan pelatihan guru geografi dalam pelaksanaan kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013, kreatif dan profesional merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh seorang guru geografi atau pendidik. Dalam transisi seperti ini, merubah cara pikir guru geografi yang mayoritas guru yang sudah senior perlu dilakukan. Pelatihan guru geografi perlu rutin dan konsisten dilakukan. Kita bisa mencontoh guru-guru yang ada di Singapura, dalam setahun guru disana mendapat hak pelatihan selama 100 jam.
5)        Pembelajaran geografi yang seimbang antara pembelajaran teori dan lapangan
Dalam pembelajaran geografi SMA, sangat jarang pembelajaran lapangan yang diberikan oleh guru geografi bahkan hampir tidak pernah ada. Pembelajaran geografi hanya terfokus pada materi dan teori yang diberikan dikelas saja. Hal ini yang membuat pembelajaran geografi terlihat membosankan dan kurangnya pemahaman siswa dalam pelajaran geografi. Oleh karena itu, akan lebih baik dalam kurikulum yang baru ini, pembelajaran geografi lebih seimbang antara pembelajaran teori dan lapangan karena sebenarnya geografi adalah ilmu terapan.
Perlu adanya kesadaran dari pemerintah tentang kelemahan-kelemahan terhadap kurikulum yang mereka terapkan sehingga pendidikan Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya. Kerjasama antara pendidik diseluruh Indonesia dan juga pemerintah juga diperlukan sehingga kualitas pendidikan di Indonesia bisa berkembang menjadi lebih baik. Dan yang terpenting adalah guru geografi harus lebih meningkatkan kemampuan mereka dalam pembelajaran agar peserta didik tertarik terhadap mata pelajaran geografi dan dapat menguasai pelajaran ini.

PENUTUP
Kesimpulan
            Dalam pemberlakuan kurikulum 2013 yang menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memang masih banyak kelemahan-kelemahan yang perlu diselesaikan oleh pihak pemerintah. Kelemahan-kelemahan ini juga berpengaruh pada pembelajaran yang dilakukan oleh guru geografi. Permasalahan yang dialami oleh guru geografi dalam pelaksanaan kurikulum 2013 diantaranya adalah materi geografi yang diajarkan pendidik terlalu luas dan tidak runtut sesuai tahap berpikir siswa, tidak adanya evaluasi terhadap KTSP sebagai kurikulum sebelumnya sehingga menciptakan masalah yang sama pada kurikulum 2013, kurangnya pelatihan guru geografi dalam pelaksanaan kurikulum 2013, serta pembelajaran geografi yang terlalu terfokus pada materi dan teori. Kelemahan-kelemahan ini tentunya bisa berdampak buruk bagi pembelajaran geografi dan kurangnya pemahaman geografi dari siswa. Oleh karena itu perlu adanya solusi yang diberikan untuk mengatasi masalah ini, solusi tersebut diantaranya perlunya keterlibatan guru geografi dalam pengembangan kurikulum 2013 sehingga guru geografi dapat memberi masukan terhadap perbaikan pembelajaran geografi, perlu adanya evaluasi KTSP dan penyesuaian hasil evaluasi terhadap kurikulum 2013, penyesuaian materi geografi dalam kurikulum 2013, pelatihan guru geografi agar mampu beradaptasi dengan kurikulum 2013, pembelajaran geografi yang seimbang antara pembelajaran teori dan lapangan. Jika perbaikan ini dapat dilakukan maka kualitas pembelajaran geografi dapat meningkat begitu pula dengan pemahaman peserta didik terhadap mata pelajaran geografi.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Kurikulum 2013, (online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum_2013), diakses 24 Oktober 2014
Kompasiana. 2013. Pandangan Tentang Kurikulum 2013, (online), (http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/27/pandangan-tentang-kurikulum-2013-596170.html), diakses 24 Oktober 2014
Kompas. 2013. Ini Kelemahan-Kelemahan Kurikulum 2013, (online), (http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/19/12564532/Ini.Kelemahan-kelemahan.Kurikulum.2013), diakses 24 Oktober 2014
Handoyo, Budi. 2013. Model Pembelajaran Geografi Untuk Penguatan Karakter Peserta Didik Dalam Menopang Pembangunan Berkelanjutan, (online), (http://hangeo.wordpress.com/2013/06/04/model-pembelajaran-geografi-untuk-penguatan-karakter-peseta-didik-dalam-menopang-pembangunan-berkelanjutan/), diakses 24 Oktober 2014


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARAKTERISTIK CITRA SATELIT

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) BANYUWANGI - SECARA UMUM