Postingan

Menampilkan postingan dengan label Opini

Membendung Modernisasi Transportasi Umum

Membendung Modernisasi Transportasi Umum (Studi Kasus Angkutan Umum Online vs Angkutan Umum Konvensional) Teguh Dwi Imanda S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang E-mail: teguhdwigeografi2014@gmail.com Abstrack: Modernisasi merupakan proses yang tidak bisa dihindari dalam dunia saat ini. Banyak bidang terdampak modernisasi yang begitu cepat dan merubah kebiasaan masyarakat.Di Indonesia, modernisasi transportasi umum yaitu transportasi berbasis online yang sekarang terjadi menyebabkan konflik dengan transportasi konvensional. Konflik ini tak kunjung selesai karena kedua belah pihak merasa berada pada posisi benar dan pemerintah yang lama membuat peraturan untuk menyelesaikan konflik ini. Pada dasarnya semua bangsa dan masyarakat di dunia ini senatiasa terlibat dalam masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Proses modernisasi itu sangat luas, hampir-hampir tidak bisa dibatasi ruang lingkup dan masalahnya, mulai dari aspek sosial

Membentuk Karakter Mahasiswa Melalui Pemahaman Tentang Hakekat Mahasiswa

Mahasiswa, begitulah sebutan bagi pelajar yang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi. Mahasiswa secara harafiah berasal dari 2 buah kata Maha dan Siswa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Maha memiliki arti sebuah bentuk terikat (1) sangat; amat; teramat; (2) besar, sedangkan siswa adalah seorang murid. Sederhananya kita dapat mengartikan mahasiswa adalah seorang murid yang "besar". Besar dalam artian lebih secara kualitas dibanding siswa pada umumnya. Sebagai mahasiswa kita memang harus berbangga karena status yang melekat pada kita bukanlah status sembarangan. Sejarah membuktikan peran besar mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sejarah pula yang membutikan peran sentral mahasiswa dalam mengawal demokrasi dan kemerdekaan. Sayangnya pada masa sekarang ini terlalu banyak mahasiswa yang apatis dan hanya fokus pada akademik tanpa mengetahui arti dari status “mahasiswa” yang mereka pakai. Jika kita mencoba menganalisis, maka hakekat mahasiswa yang membeda

MEMBANGUN KESADARAN DAN PEMIKIRAN KRITIS MAHASISWA MELALUI DISKUSI – SUB BIDANG DISKUSI BEM FIS 2016

Diskusi dapat melahirkan suatu kesadaran berfikir, dimana semua dapat mengungkapkan pendapatnya tanpa memandang kelas dan batas. Dari diskusi pula mahasiswa bisa disebut sebagai mahasiswa yang seutuhnya, karena mahasiswa yang utuh adalah mahasiswa yang sadar akan keadaan lingkungannya, kritis pada ketidakselarasan dan berani bertindak sebagai agen dari perubahan. Hal ini bisa menjadi nyata jika kesadaran dan pemikiran Mahasiswa sudah terbuka. Melihat fenomena ini, BEM FIS UM periode 2016 melalui Sub Bidang Diskusi nya ingin menghidupkan kembali budaya diskusi terutama di lingkup Fakultas Ilmu Sosial. Kegiatan ini sepenuhnya berdikari dan dilaksanakan dengan harapan kesadaran dan pemikiran kritis Mahasiwa terutama pengurus BEM FIS 2016 dan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dapat terbuka. Terdapat dua agenda diskusi dengan dua sasaran yang berbeda. Pertama adalah diskusi internal pengurus BEM FIS, diskusi ini terbatas pada pengurus BEM FIS dan dapat berupa bedah buku, bedah film, d

HARMONISASI KEHIDUPAN

Apakah arti dari kehidupan itu hanyalah manusia? Pertanyaan ini lah yang harus kita renungi sebagai mahkluk yang paling sempurna. Sudah seharusnya kita sadar bahwa kehidupan di Planet Bumi ini bukan hanya kita seorang. Suatu harmonisasi kehidupan tercipta dan terbentuk karena mata rantai yang saling berhubungan antar mahkluk hidup satu dengan lainnya. Sering kali kita mendengar manusia adalah mahkluk sosial, seharusnya kita juga harus tau bahwa manusia adalah mahkluk lingkungan, mahkluk alam. Dimana manusia tidak akan dapat hidup tanpa alam yang mendukungnya. Sudah saatnya kita merubah paradigma, dimana bersahabat dengan alam brarti menghargai arti kehidupan. Menghargai kehidupan kita, orang lain, makhluk hidup lain, dan masa depan. Bukankah indah jika tercipta harmonisasi kehidupan? Semua dapat tercipta jika kita berani bertindak. Bertindak tidak perlu dari sesuatu yang besar, cukup dari kebiasaan kecil yang perlahan akan memberikan efek besar pada kehidupan. Banyak hal yan

PANCASILA SEBAGAI BAGIAN DARI FILSAFAT DUNIA

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dalam perjalanan sejarahnya dapat kita pantau perbuatan bangsa Indonesia mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Bangsa Indonesia jelas menjunjung tinggi nilai keagamaan dan kemanusiaan, ini dengan jelas dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Nilai kesamaan tercermin dalam kerakyatan untuk sesama warga bangsa dan kemanusiaan yang adil dan beradab dalam pergaulannya dengan bangsa lain. Nilai kebebasan dan kemerdekaan tercermin dari perjuangan melawan penindasan dan perjuangan kemerdekaan. Nilai itu mendorong persatuan bangsa Indonesia. Dan akhirnya perbuatan manusia ditujukan untuk mewujudkan nilai kesetiakawanan (solidaritas), yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sadar bahwa sejarah adalah pengalaman kolektif bangsa, maka bangsa Indonesia layak menjunjung tinggi dan mempertahankan nilai-niai Pancasila itu demi kelangsungan hidupnya sebagai bangsa yang berkeadaban. Dalam kehidupan bangsa Indonesia, Pancasila mempunyai fungsi