CONTOH BAB I PROPOSAL SKRIPSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. LATAR BELAKANG
Mata Pelajaran
Geografi merupakan pelajaran wajib bagi setiap siswa dalam mengikuti pembelajaran
di jurusan IPS, tidak terkecuali bagi siswa kelas XII SMA X kabupaten Y. Siswa jurusan
IPS angkatan 2015 saat ini memasuki kegiatan awal sekolah pada semester I (satu)
dan mendapat sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan pada semester I (satu) termasuk
mata pelajaran Geografi. Sebagai mata pelajaran baru yang tidak pernah mereka
dapatkan di SMP, maka kesan pembelajaran yang baik haruslah diberikan, sehingga
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Geografi.
Mata pelajaran
geografi sendiri membekali siswa agar mampu memahami fenomena-fenomena
geosfer. Dengan mengikuti pelajaran
Geografi diharapkan siswa mampu memahami dengan benar fenomena geosfer dan
mampu menjelaskannya. Kemampuan yang didapat ini diharapkan membuat siswa peka
terhadap kondisi lingkungan yang berada disekitar mereka. Ketercapaian tujuan
mata pelajaran Geografi segera terwujud jika kegiatan pembelajarannya dilaksanakan
dengan optimal, artinya kegiatan pembelajaran yang melibatkan guru dan siswa
harus dilaksanakan seideal mungkin. Guru dan siswa harus aktif dalam kegiatan
pembelajaran tersebut. Sarana dan prasarana pembelajaran haruslah tersedia dengan
baik dan media pembelajaran memadai sesuai silabus mata pelajaran Geografi.
Disamping itu yang paling penting ialah bahwa kegiatan pembelajaran haruslah
terpusat pada siswa (student
centered). Siswa harus aktif
dalam kegiatan pembelajaran untuk dapat mengkonstruksi dan menemukan konsep-konsep
ilmu tentang Geografi. Kemampuan mengkonstruksi siswa dapat dibangun melalui kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis. Pembelajaran dengan pendekatan
konstruktivis menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang mandiri untuk dapat
membangun pengetahuannya sendiri. Model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
pendeketan Kontruktivis salah satunya adalah problem based learning. Pembelajaran ini membuat siswa lebih aktif
(student centered) dan mampu membuat
siswa membangun sendiri pengetahuannya.
Pada kenyataannya
pada awal berlangsungnya kegiatan pembelajaran nampak sebagian besar siswa yang
mengikuti pembelajaran sulit memahami pentingnya geografi yang benar bagi siswa.
Hal ini terbukti dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru tentang
pengertian geografi atau dasar-dasarnya, tidak ada satupun siswa yang berani
menjawab pertanyaan tersebut dan bahkan sebagian besar siswa yang mengikuti pembelajaran
bersikap pasif dengan menunggu penjelasan dari guru, dan banyak siswa sulit
memahami pentingnya dasar dari geografi ini sendiri. Nampaknya siswa terbiasa
dan lebih senang mendengarkan ceramah guru ketimbang harus aktif melakukan
kegiatan. Jika dibiarkan akan mempengaruhi sikap kritis siswa, dan pada
akhirnya berpengaruh pada lambannya proses pembelajaran. Kondisi seperti ini
tidak bisa dibiarkan dan harus segera dilakukan tindakan agar pembelajaran Geografi
dapat berlangsung optimal dengan hasil yang memuaskan, dan pada akhir
pembelajaran Geografi setiap siswa dapat memahami tentang dasar-dasar geografi
serta tujuan agar siswa dapat peka terhadap lingkungan sekitar menjadi terwujud.
Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut tidak lain adalah
melalui pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis dnegan model pembelajaran problem based learning. Pembelajaran dengan
pendekatan konstruktivis membangun pemahaman siswa dari pengalaman baru
berdasar pada pengetahuan awal, dan pembelajaran dikemas menjadi proses
mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Sementara model pembelajaran problem based learning membangun
pengetahuan siswa dengan cara menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu
konteks bagi siswa sehingga siswa memiliki keterampilan pemecahan masalah dan
berfikir kritis, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep dari materi
pelajaran. Pasca kegiatan ini diharapkan timbul minat dari siswa dalam
mempelajari Geografi dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
B.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam Pembelajaran Geografi untuk siswa
semester I (satu) angkatan 2015 SMA X Kabupaten Y melalui pendekatan
konstruktivis dengan model pembelajaran problem
based learning?
C.
TUJUAN
Dapat terciptanya
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam Pembelajaran Geografi
untuk siswa semester I (satu) angkatan 2015 SMA X Kabupaten Y melalui pendekatan
konstruktivis dengan model pembelajaran problem
based learning
D.
HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis tindakan yang
dapat diajukan dalam penelitian ini adalah Pendekatan konstruktivis dengan
model pembelajaran problem based learning
dapat mengoptimalkan pembelajaran Geografi dibuktikan dengan tingkat keaktifan
dan prestasi belajar tinggi.
E.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat hasil penelitian ini adalah:
1.
Dapat dijadikan bahan kajian Kepala
Sekolah pada umumnya dan guru Geografi SMA X Kabupaten Y pada khususnya untuk
lebih memahami pendekatan konstruktivis dalam penerapannya pada kegiatan pembelajaran
geografi;
2.
Dapat meningkatkan keaktifan dan minat
belajar siswa dalam pembelajaran Geografi.
3.
Dapat dijadikan acuan bagi guru Geografi
SMA X Kabupaten Y untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran untuk
tercapainya standar kompetensi yang ditetapkan.
F.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup
penelitian ini adalah yang berkerterkaitan dengan pembelajaran Geografi
menggunakan metode kontruktivistik model pembelajaran problem based learning pada siswa kelas X (sepuluh) IPS 2 semester
I (satu).
G.
DEFINISI ISTILAH
Definisi istilah dalam
proposal ini sebagai berikut.
1.
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
2.
Pendekatan Kontruktivistik adalah teori
yang berpandangan bahwa peserta didik membangun sendiri pengetahuan yang
dimilikinya dari pengalaman dan interaksi dengan yang lain sementara peran guru
menyediakan pengalaman, sarana dan prasarana, serta sumber belajar bagi siswa.
Ciri-ciri pendeketan ini siswa terlibat aktif dalam belajarnya, informasi baru
harus diaktifkan dengan informasi lain sehingga menyatu dengan skemata
(jaringan konsep) yang dimiliki siswa dan orientasi pembelajaran adalah
investigasi atau pemecahan masalah.
3.
Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang bercirikan
adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk peserta didik belajar berfikir
kritis, keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.
4.
Keaktifan siswa adalah tingkat
partisipasi siswa dalam kegiatan pembelaaran dinilai dari seberapa sering siswa
memberikan tanggapan atau pertanyaan dalam kegiatan pembelajaran.
5.
Prestasi belajar siswa merupakan tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang sudah disampaikan dinilai dari evaluasi
hasil belajar siswa berupa hasil tes terhadap materi yang sudah disampaikan.
Makalah mu membantuku memahami Banyuwangi. Thanks 😁
BalasHapusayo dolan neng Ngalam
Hapusgood
BalasHapus